👐Tujuan :
1.Menguji hati apakah sudah menerima Kristus secara pribadi dan menjadikanNya Tuhan atas kehidupan kita2.Bersedia meneladani dan meyerupai Kristus
📖 Ayat hafalan :
Matius 16:24
Lalu Yesus berkata kepada murid-muridNya :
“Setiap orang yang mau mengikut Aku,
Ia harus menyangkal dirinya,
memikul salibnya
dan mengikut Aku.”
📚 Bahan Cerita :

Matius si Pemungut Cukai
lApa masalahnya
dengan pemungut
cukai saat
itu? Mengapa
mereka begitu
dibenci?
Read more at http://www.beliefnet.com/columnists/forbiblestudynerds/2015/02/matthew-99-13-the-calling-of-matthew-historical-backgrounds.html#wXI0ibJR08zG4hia.99
And
then what?
•History
and
tradition tell us that after Jesus’ resurrection, Matthew spent about eight
years preaching in and around his home territory of Judea in Israel. After
that, it’s believed that he took the message of Jesus to Arabia, Syria, and
Ethiopia. Somewhere in there, likely around 70 AD while in Syria, Matthew put
down the stories of Christ in written form, sealing his place in history and
creating for us a record that would literally lead millions and millions to
faith.
•He finally
suffered a martyr’s death, being killed by the sword (or axe) while preaching
in Ethiopia.
The
incredible Story Behind the Hymn
“I Have Decided to Follow Jesus”
https://youtu.be/_KOBSu_A4LU
“I Have Decided to Follow Jesus”
https://youtu.be/_KOBSu_A4LU
I have
decided to follow Jesus (3x)
No turning back, no turning back
No turning back, no turning back
Though none go with me, still I
will follow (3x)
No turning back, no turning back
No turning back, no turning back
The world behind me, the cross
before me (3x)
No turning back, no turning back.
No turning back, no turning back.
It
makes you wonder…
•Can
you imagine to
the history—and to
your own personal experience with Jesus—if Levi the tax collector had said no
when the Messiah called? Or
if the man denied his faith to save his family? Or what
might happen if you said no to Christ’s personal call in your life?
Bahan Cerita Buku Pendahulu:
Ikutlah
Aku! Ada
sebuah
pujian
yang bersyair
"Alangkah
indahnya
hari
itu,
hari
yang tak
kulupa,
setelah
ku
keliling
dalam
g'lap,
ku
dapat
Juruselamat.
Alangkah
bahagia
hatiku,
ku
dapat
yang ku
rindu...".
Seandainya
Matius hidup
pada
zaman ini,
kemungkinan
besar
lagu
itu
menjadi
pujian
yang akan
dinyanyikannya
ketika
ia
mengundang
Tuhan
Yesus
untuk
makan
di rumahnya
bersama
dengan
para rekannya,
sesama
orang berdosa
yang menjadi
cemoohan
bangsanya
sendiri.
Hari itu
dimulai
ketika
Tuhan
Yesus
"melihat"
dia
dan
berkata
"Ikutlah
Aku"(ayat
9). Undangan
ini
merupakan
undangan
yang tidak
ternilai
keistimewaannya.
Yesus,
Sang Mesias,
mengundang
dan
memanggil
orang berdosa
yang menurut
pandangan
orang lain tidak
berharga
(ayat
11)! Namun,
panggilan
itu
sendiri
bukanlah
sebuah
panggilan
tanpa
konsekuensi.
Ketika
Allah memanggil,
Ia
memberikan
anugerah
dan
sekaligus
tanggung
jawab.
Mengikut
Tuhan
Yesus
berarti
meninggalkan
seluruh
kehidupan
yang lama, termasuk
pekerjaan
yang telah
memberikan
suatu
jaminan
dan
kemakmuran.
Dan, Matius
melepaskan
semuanya
itu.
Keputusannya
ini
akan
menjadi
sebuah
tekad
tanpa
kemungkinan
untuk
kembali.
Ia
mencatat
peristiwa
pemanggilannya
dengan
kata-kata "Maka
berdirilah
Matius
lalu
mengikut
dia"
(ayat
9b). Ia
sudah
memilih
apa
yang paling bernilai
dalam
hidupnya.

Renungkan:
Apakah
Anda
seperti
Matius
yang menjawab
panggilan-Nya
mengikut
Tuhan
Yesus?
Ataukah
Anda
seperti
orang Farisi
yang tidak
merasa
perlu
mengikut
Dia?
(diambil
dari
Santapan
Harian,
Kamis,
20 Januari
2005)
🎼🎸 Lagu :
O what a wonderful,
wonderful day
Day I will never forget
After I’d wandered in
darkness away
Jesus my Savior I met
O what a tender,
compassionate friend
He met the need of my heart
Shadows dispelling, with
joy I am telling
He made all the darkness
depart
REFF:
Heaven came down
and glory filled my soul
When at the cross
the Savior made me whole
My sins were washed away
And my night was turned to
day
Heaven came down
and glory filled my soul
Now I’ve a hope that will surely endure
After the passing of time
I have a future in heaven
for sure
There in these mansions sublime
And it’s because of that wonderful day
When at the cross I
believed
Riches eternal and blessings
supernal
From His precious hand I
receive
🚨 IDE Aktivitas :
I Have Decided To Follow Jesus
I have decided to follow Jesus (3x)
No turning back, no turning back
Though none go with me, still I will follow (3x)
No turning back, no turning back
The world behind me, the cross before me (3x)
No turning back, no turning back.
Asal
muasal
lagu
“Mengikut
Yesus
keputusanku” diceritakan
oleh
Dr
PP Job dalam
bukunya
"Mengapa
Tuhan
Mengapa" Berikut
kutipannya:
Sekitar
150 tahun
yang lalu,
terjadi
kebangunan
rohani
di Wales, Inggris.
Sebagai
dampaknya
banyak
misionaris
datang
dari
Inggris
dan
Jerman
menuju
Timur
Laut
India untuk
menyebarkan
Injil.
Pada
saat
itu,
wilayah
Timur
Laut
India tidak
dibagi
ke
dalam
banyak
wilayah
seperti
saat
ini.
Wilayah ini
disebut
“Assam” dan
terdiri
dari
ratusan
suku
yang masih
primitif
dan
cukup
agresif
. Suku
ini
sering
disebut
sebagai
suku
Pemburu
Kepala
karena
tradisi
kaum
laki-laki
yang suka
mengumpulkan
kepala
manusia untuk
digantungkan
di dinding
rumah.
Perburuan
ini
sebagai
simbol
kekuatan
seorang
pria
dan
kemampuannya
untuk
melindungi
istrinya
yang dinilai
berdasarkan
jumlah
kepala
yang telah
dikumpulkannya.
Oleh
karena
itu,
seorang
pemuda
yang sudah
siap
menikah
akan
mencoba mengumpulkan
kepala
sebanyak
mungkin
dan
menggantung
mereka
di dinding
rumahnya.
Semakin
banyak
kepala
yang ia
kumpulkan,
semakin
ia
dianggap
hebat
. Dalam
komunitas
yang penuh
kebencian
dan
agresif,
datang
sekelompok
misionaris
Welsh menyebarkan
pesan
cinta,
perdamaian
dan
harapan
di dalam
Yesus
Kristus.
Tentu
saja
mereka
tidak
menyambut
baik.
Seorang
misionaris
Welsh berhasil
menginjili
seorang
pria,
juga istri
dan
dua
anaknya.
Iman keluarga
ini
berhasil
mempengaruhi
banyak
penduduk
desa
dan
mereka
mulai
menerima
agama Kristen. Dengan
marah
sang kepala
desa
memanggil
semua
warga
desa.
Ia
memanggil
keluarga
yang pertama
bertobat
dan
mengancam
mereka
supaya
menyangkal
iman
mereka
di depan
penduduk
desa.
Tergerak
oleh
Roh
Kudus, pria
itu
langsung
mengarang
sebuah
lagu
yang menjadi
terkenal
bertahun-tahun
kemudian.
Dia
bernyanyi:
Mengikut
Yesus keputusanku.
(3 kali)
Ku tak
ingkar , Ku
tak ingkar.
Marah
karena
tidak
dituruti,
kepala
suku
memerintahkan
pemanah
untuk
membidik
kedua
anak
laki-lakinya.
Tubuh
kedua
anak
laki-lakinya
tersentak
dan
kepala
suku
kembali
bertanya,
"Apakah
Anda
akan
mengingkari
iman
Anda?
Anda
telah
kehilangan
kedua
anak
Anda.
Apakah
Anda
mau
kehilangan
istri
Anda
juga?“ Tetapi
pria itu
menyanyikan
kata-kata ini
sebagai
jawaban:
Tetap kuikut
walau sendiri
(3x)
Ku tak
ingkar, ku
tak ingkar
Kepala
suku
makin
marah
dan
memerintahkan
agar istri
pria
tersebut
juga dipanah.
Dalam
beberapa
saat
sang istri
menyusul
di dalam
kematian
bersama dengan
kedua
anaknya.
Sekarang
ia
bertanya
untuk
terakhir
kalinya,
"Saya
akan
memberikan
satu
kesempatan
lagi
bagimu
untuk
menyangkal
iman
dan
tetap
hidup.“
Menghadapi
kematian
orang itu
menyanyikan
baris
lagu
terakhir:
Salib di depan,
dunia di belakang
(3 kali)
Ku tak
ingkar, ku
tak ingkar
Akhirnya
Ia
pun dipanah
mati
seperti
keluarganya.
Tetapi
dengan
kematian
mereka,
keajaiban
terjadi.
Kepala suku
yang telah
memerintahkan
pembunuhan
pada
akhirnya
menjadi
orang percaya.
Dia
bertanya-tanya,
"Mengapa
orang ini,
istri
dan
dua
anak
mati
untuk
seorang
yang tinggal
di negeri
yang jauh
di benua
lain sekitar
2.000 tahun
yang lalu?
Pastilah
ada
kekuatan
supranatural
di balik
iman
keluarga
ini,
dan
aku
juga ingin
memiliki
kekuatan
supranatural
tersebut.
"
Dan tiba-tiba
ia
menyerukan
sebuah
pengakuan
iman,
ia
menyatakan,
"Saya
juga milik
Yesus
Kristus!"
Ketika
banyak
orang mendengar
hal
ini
dari
mulut
kepala
suku
mereka,
seluruh
desa
akhirnya
menerima
Kristus
sebagai
Tuhan
dan
Juruselamat.
Ini
adalah
demonstrasi
kuasa
Tuhan.
REFLEKSI ANAK
The Crowd Maybe Wrong
•Pada tahun 1400 orang mengatakan bahwa dunia adalah persegi dan bahwa Christopher Columbus akan berlayar ke tepi bumi, tetapi pada tahun 1492 ia menemukan Amerika.
•Orang memanggil Abraham Lincoln seorang udik, namun ia menjadi salah satu presiden Amerika yang paling dihormati.
•Albert Einstein gagal di sekolah, namun ia menjadi ilmuwan paling terkenal dari abad kedua puluh.
•Hanya burung yang bisa terbang ... orang menertawakan upaya bersaudara Wright untuk menciptakan mesin terbang, namun pada tahun 1903 mereka menerbangkan pesawat pertama.
•Bulan terbuat dari keju! Anda tidak dapat pergi ke ruang angkasa. Namun manusia mendarat di bulan pada 20 Juli 1969.
Yesus berkata, "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?"Lukas 6:39.
Setiap orang mengikuti/meneladani seseorang(pendapat/pemikiran/tindakan/keyakinan/selera/perilaku/contoh hidup/keyakinan), siapakah yang kamu ikuti? Keluarga, teman, bos, bintang film, teman sebaya, koran, majalah, TV, bintang pop, pemain sepak bola, dll? Apakah mereka berjalan ke arah yang benar? Apakah kebenaran itu?
Yesus berkata, "Akulah Jalan, Kebenaran dan hidup, tidak ada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku." Yohanes 14:6.
🏆Tugas Orangtua :
Kita dapat melihat Tuhan berbicara melalui orang-orang biasa di sekitar kita. Kita pun dapat menjadi “alat” yang Tuhan pakai untuk berbicara kepada orang lain. Kita bisa mendapatkan bijaksana, perhatian, kasih, dan teguran dari orang-orang biasa di sekitar kita. Melalui orangtua, anak-anak, teman-teman, orang asing, Tuhan berkomunikasi dengan kita. Penulis Ken Gire menamakan saat-saat seperti itu “jendela jiwa” dan memastikan bahwa Allah selalu ada di balik peristiwa tersebut : “Ia datang menyapa kita dengan cara-cara agar indrawi kita dapat mengalamiNya meskipun kita tidak mengalami Dia secara komprehensif.” Dalam suasana santai, sambil menikmati dessert, papa, mama dan anak, bicarakan tentang pilihan anak di dalam menanggapi panggilan Tuhan menjadi orang percaya. Bagaimana papa, mama dan anak, merasakan panggilan Tuhan dan teguran Tuhan? Mama bantu papa menyiapkan acara tersebut. Ceritakanlah….
Kita dapat melihat Tuhan berbicara melalui orang-orang biasa di sekitar kita. Kita pun dapat menjadi “alat” yang Tuhan pakai untuk berbicara kepada orang lain. Kita bisa mendapatkan bijaksana, perhatian, kasih, dan teguran dari orang-orang biasa di sekitar kita. Melalui orangtua, anak-anak, teman-teman, orang asing, Tuhan berkomunikasi dengan kita. Penulis Ken Gire menamakan saat-saat seperti itu “jendela jiwa” dan memastikan bahwa Allah selalu ada di balik peristiwa tersebut : “Ia datang menyapa kita dengan cara-cara agar indrawi kita dapat mengalamiNya meskipun kita tidak mengalami Dia secara komprehensif.” Dalam suasana santai, sambil menikmati dessert, papa, mama dan anak, bicarakan tentang pilihan anak di dalam menanggapi panggilan Tuhan menjadi orang percaya. Bagaimana papa, mama dan anak, merasakan panggilan Tuhan dan teguran Tuhan? Mama bantu papa menyiapkan acara tersebut. Ceritakanlah….
Comments
Post a Comment