Skip to main content

Minggu 8 - Kemurahan : Dari hati turun ke kaki dan tangan

๐Ÿ‘ Tujuan :
· Menjelaskan bahwa ketika kemurahan bekerja dalam diri kita, maka kita akan selalu memikirkan kebutuhan orang lain
· Belajar untuk meneladani kemurahan Allah : rela berkorban dan bersedia untuk melakukan sesuatu bagi orang lain tanpa mengharapkan untuk mendapatkan imbalan apa pun

๐Ÿ“– Ayat hafalan :
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. - 1 Yohanes 3:18

๐ŸŒˆ ๐Ÿ“ฃAttention Grabber:

........................

๐Ÿ“šBAHAN CERITA: 


Kemurahan : Dari hati turun ke kaki dan tangan

Fokus alkitab
Lukas 10:30-37
Kindness vs Selfishness

Kata Yunani untuk “kemurahan” adalah Chrestos yang berarti berguna. Ini menunjukkan bahwa kemurahan dalam Alkitabiah berarti bertindak.

“Anak-anakku! Janganlah kita mengasihi hanya di mulut atau hanya dengan perkataan saja. Hendaklah kita mengasihi dengan kasih yang sejati, yang dibuktikan dengan perbuatan kita.” (1 Yoh 3:18, BIS).

Penekanan bahwa perbuatan lebih penting daripada perkataan tidak berarti perkataan adalah hal yang tidak perlu. Perbuatan, termasuk kata-kata yang sopan, pujian dan bahkan koreksi, menunjukkan kemurahan hati seseorang.

Apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak perlu diucapkan,  dikendalikan oleh rasa peka kita kepada orang lain. Perkataan kita hendaklah digunakan untuk membangun, daripada menyakiti orang lain.
 Motivasi kita untuk “berbuat kemurahan” tidak boleh untuk mengesankan orang (Matius 6:1-4). Allah senang jika kita melakukan kemurahan dengan rendah hati. Kemurahan kita pada orang lain seumpama meminjamkan  tangan kita untuk membantu mereka, tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Kemurahan dimulai dengan peduli terhadap orang lain, berhati lembut dan penuh kasih terhadap orang lain.

Bagaimana aku dapat menunjukkan kemurahan hatiku pada sesama?
Dibutuhkan upaya tulus untuk benar-benar bermurah hati.
Dalam Galatia 5:19-21, Rasul Paulus menulis sifat alami kita sebagai manusia. Ini termasuk kebencian, kecemburuan, ambisi, egois dan iri hati. Semua sifat-sifat ini adalah sifat yang egois.

Kemurahan membutuhkan hal yang berlawanan : “Hendaklah kamu … tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi juga kepen-tingan orang lain juga.”
(Filipi 2:3 -4).

Mari kita belajar dari orang Samaria yang murah hati.
Kita harus membuat tujuan dan kebiasaan untuk secara aktif mencari kesempatan untuk menunjukkan kemurahan pada orang yang  membutuhkan. Ketika kita melihat satu, kita harus bertindak cepat sebelum kesempatan itu hilang. 



Diskusikan:

Kindness vs Selfishness
Pelajaran dari Orang Samaria yang murah hati
Lukas 10:30-37

Diskusi :
1. Apa yang dapat kamu pelajari dari orang Samaria yang murah hati?
l  Ayat 33-34 : 
l  Ayat 35 :
Fakta : Orang Samaria dan orang Yahudi tidak berteman, bahkan orang Yahudi cenderung membenci orang Samaria.

2. Apa yang dapat kamu contoh dari orang Samaria tersebut? Apa yang akan kamu lakukan? Tuliskan komitmenmu!

๐Ÿ“ Alat PERAGA:






๐Ÿ‘ฃ Step by Step:


๐ŸŽผ๐ŸŽธ Lagu :

Kasih Allahku sungguh t’lah terbukti
Ketika dia serahkan AnakNya
Kasih Allah mau berkorban bagi kau dan aku
Tak ada kasih seperti kasihNya
Bersyukur, bersyukur, bersyukurlah

Bersyukur karena kasih setiaMu
Kusembah, kusembah, kusembah dan kusembah
S’lama hidupku kusembah Kau Tuhan

๐Ÿšจ  IDE Aktivitas :

¦ Skit Christ-like ?
¦ Perenungan pengorbanan Kristus
Membalut luka Game(membalut tubuh dgn roll tissue tanpa terputus)

l  Bahan :
1.     2 buah roll tissue
2.     Kertas kecil sejumlah anak.

l  Cara bermain :
1.    Anak dibagi menjadi 2 kelompok. Tiap kelompok diberi 1 gulungan tissue dan selembar kertas kecil untuk setiap anak.
2.    Pada tiap kelompok, dipilih satu anak yang seluruh tubuhnya akan dililiti tissue roll.
3.    Setiap anak menuliskan pada kertas kecil luka-luka yang mungkin dialami anak/seseorang, yang akan diselipkan pada waktu melilitkan tissue roll ke tubuh anak.
4.    Pemenangnya adalah kelompok yang duluan selesai melilitkan tissue roll tanpa putus,

l  Pesan :
Seperti orang Samaria yang membalut orang Yahudi yang terluka, kita juga mau menjadi orang yang bertindak dengan penuh kemurahan.
Kita mau membalut orang-orang yang membutuhkan pertolongan, melalui perkataan, perbuatan dan sikap kita.

GAMBAR AKTIVITAS...
......................................................

๐Ÿ”ŽProyek Ketaatan: 

Yuk, kita lakukan kemurahan hati baik secara pribadi maupun bersama dalam keluarga!
 Kemurahan adalah buah yang dapat kita kembangkan, dan merupakan buah yang membutuhkan banyak kerja tangan dan kaki. Kita dapat dengan mudah terjebak dalam kegiatan sehari-hari dan lupa bagaimana bersikap baik satu sama lain.
Gosip adalah salah satu cara yang kita lakukan dan akhirnya melupakan buah roh ini. Sangat mudah untuk berbuat kemurahan kepada orang-orang yang kita sukai dan mereka yang seperti kita. Namun apakah kita bersedia untuk menanggung penghinaan ketika kita membantu seseorang yang tidak baik? Yesus mengatakan kepada kita bahwa kita harus menunjukkan belas  kasihan dan kemurahan kepada semua orang .. bukan hanya pada orang yang kita sukai. Menjadi seorang Samaria yang murah hati berarti melakukan sesuatu untuk orang lain tanpa bertanya-tanya apa orang yang akan lakukan untuk kita sebagai balasannya. 
Berikut adalah ide-ide kegiatan bagaimana menjadi orang Samaria yang murah hati dengan melakukan sesuatu yang baik bagi lingkungan kita.


Setiap kali seseorang memberi waktu atau tenaga mereka untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik, mereka telah menjadi orang Samaria yang murah hati.

๐Ÿ†Tugas Orangtua :

Papa, mama, bersama anak, lakukan proyek kemurahan hati– menjadi orang Samaria yang murah hati. Dorong anak untuk mencoba kegiatan ini (lihat contoh di atas), dan kemudian bantu anak untuk mengusulkan cara lain untuk menunjukkan belas kasihan kepada orang-orang di sekitar mereka—tanpa imbalan sama sekali

Comments