👐 Tujuan :
· Mengerti bahwa kita harus menghargai kehidupan yang telah Allah berikan bagi manusia
· Belajar untuk berhati-hati menggunakan mulut / perkataan kita yang mungkin melakukan ‘pembunuhan’ (karakter atau perasaan).
📖 Ayat hafalan :
Jangan membunuh. Keluaran 20 : 13
🌈 📣Attention Grabber:
· Mengerti bahwa kita harus menghargai kehidupan yang telah Allah berikan bagi manusia
· Belajar untuk berhati-hati menggunakan mulut / perkataan kita yang mungkin melakukan ‘pembunuhan’ (karakter atau perasaan).
📖 Ayat hafalan :
Jangan membunuh. Keluaran 20 : 13
🌈 📣Attention Grabber:
..................
📚 Bahan Cerita :
Fokus alkitab
Keluaran 20 : 13; Kejadian 4 : 1-10
Pasti kamu pernah melihat tayangan Wile E. Coyote dan Roadrunner (meep, meep)? Atau Sylvester dan Tweety? Atau yang lebih terkenal, Tom dan Jerry? Kedua tokoh dalam masing-masing cerita, berkejar-kejaran, ingin ‘membinasakan’ yang lain. Ketika Jerry lepas dari kejaran Tom, atau Roadrunner lepas dari perangkap Coyote, apa yang kita rasakan? Ada perasaan lega. Ada perasaan senang saat Tweety lolos dari mulut Sylvester. Mengapa demikian? Ada dua alasan : Di dalam hati kita, kita menyadari bahwa hidup itu indah dan pembunuhan itu tidak baik.
Allah memberikan perintah,”Jangan membunuh.” Allah menciptakan manusia dalam Image of God (segambar dan serupa dengan Allah). Semua manusia diciptakan Allah dengan perilaku dan sifat yang berbeda dengan ciptaan lain : manusia bermoral, dapat berkreasi dan berharga.
Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita berinteraksi dengan ciptaan Allah, ciptaan yang Allah tawarkan untuk memiliki kehidupan kekal.
Allah menginginkan kita selalu ingat bahwa manusia itu diciptakan sangat berharga, diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Allah menghendaki kita menghargai orang lain , dan juga menghargai diri sendiri.
Sumber : The One Year Book of Josh Dowell’s Youth Devotions 16 January dan Life Application Bible for Students hal. 12.
Pikirkan bersama, bagaimana cara kamu menghargai hidup manusia!
📍 Alat PERAGA:
........................
👣 Step by Step:
🎼🎸 Lagu :
Hati-hati gunakan tanganmu!
Hati-hati gunakan tanganmu!
Kar’na Bapa di surga melihat hidupmu.
Hati-hati gunakan tanganmu!
(kakimu, lidahmu, tubuhmu)
Hati-hati gunakan tanganmu!
Hati-hati gunakan tanganmu!
Kar’na Bapa di surga melihat hidupmu.
Hati-hati gunakan tanganmu!
(kakimu, lidahmu, tubuhmu)
🚨 IDE Aktivitas :
Menuliskan hal-hal baik tentang teman-teman sekelas di sebuah kartu. Diberi waktu 5 detik untuk
menuliskannya dan memberikan kepada teman di sebelahnya untuk dilanjutkan.
GAMBAR Aktivitas:
Menuliskan hal-hal baik tentang teman-teman sekelas di sebuah kartu. Diberi waktu 5 detik untuk
menuliskannya dan memberikan kepada teman di sebelahnya untuk dilanjutkan.
🔎Proyek Ketaatan: Bersaat teduh
The Image Of God
Bacaan Alkitab : Kejadian 1 : 26-31
“Bagaimana kamu bisa mengumpulkan uang sampai enam ratus ribu?” Don bertanya pada Patrick, temannya. Patrick tersenyum, “Aku menjual beberapa barang-barangku.”
Kedua remaja itu sedang berjalan-jalan di mal dan menuju toko elektronik. “Video game apa yang akan kamu beli?” tanya Don. Ia sangat ingin tahu apa yang akan dibeli oleh Patrick.
“Aku belum tahu nih.. Aku sedang berpikir untuk menentukan apa yang akan kubeli.”
“Kamu sudah punya game bola basket. Bagaimana kamu beli Slaughterhouse aja?” usul Don.
“Tidak ah…,” jawab Patrick. Ia meminta petugas toko, memberikan game-game yang lain.
“Kenapa tidak?” tanya Don. “Itu game yang keren abis, lo…”
“Papa mama pasti tidak mengijinkan aku membeli game itu. Terlalu kasar dan kejam.” sahut Patrick.
“Itu yang membuat game itu keren banget…!” Don mendesak Patrick. “Papa mamamu bodoh!”
Sebenarnya Patrick juga tidak senang saat papa mamanya melarangnya membeli game Slaughterhouse, tapi ia tidak suka Don berkata bahwa orangtuanya bodoh. “Papa mama tidak bodoh; mereka hanya tidak mau aku bermain game seperti itu.”
“Apa yang salah dari game itu?”
Patrick merasakan bagaimana perasaan papa mamanya saat ia beragumentasi mengenai hal ini. Patrick sangat tidak nyaman dengan posisi tersebut, namun ia harus membela papa mamanya. “Berapa banyak orang yang kamu bunuh di game Slaughterhouse untuk bisa menang?”
“Tidak tahu. Banyak sekali… Tapi apa masalahnya?” tanya Don.
“Papa mamaku tidak mau aku berpikir membunuh orang adalah sebuah permainan,” kata Patrick.
“Bodoh!” kata Don. “Slaughterhouse tidak akan membuatmu menjadi pembunuh betulan.”
“Bukan itu permasalahannya,” jawab Patrick. “OK, memang permainan tidak akan membuatku jadi pembunuh, tetapi orangtuaku mengajarkan aku untuk menghargai hidup, khususnya hidup manusia, karena Tuhan membuat kita segambar dan serupa dengan Allah. Dan Slaughterhouse sudah pasti tidak akan menolongku untuk mengingat hal tersebut, iya kan?”
Don mengangkat tangannya dan ia berkata,”OK, aku menyerah, deh! Terserah kamu aja deh, kamu mau beli game apa..”
Patrick tersenyum kepada temannya. “Pikirannya tidak terlalu buruk juga!” pikir Patrick. Sebenarnya, Don membuat Patrick menyadari betapa bijaksananya orangtuanya.
Apa yang membuat Allah berpikir hidup manusia berharga? Apakah kamu berpikir hidupmu kurang berharga?
Mengapa? Bagaimana kamu dapat menunjukkan bahwa kamu menghargai hidup manusia?
🏆Tugas Orangtua :
Papa, mama, bersama anak bersaat teduh dengan bahan The Image of God. Bantu anak menjawab pertanyaan-pertanyaan pada bahan tersebut.
Comments
Post a Comment