Skip to main content

Minggu 12 - Witness to the Faithfulness of God (2)

πŸ‘ Grow and Grow in:

Memahami bahwa kasih setia Tuhanlah yang menopang seluruh alam semesta dan kehidupan kita. 

πŸ“– Fokus Alkitab:
Sebab Kristus adalah “ya” bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan “Amin” untuk memuliakan Allah.
2 Korintus 1:20

🎼🎸Sing a Song:

Great Is Thy Faithfulness
Lirik: Thomas Chisholm






Bait 1
“Great is Thy faithfulness,” O God my Father,
There is no shadow of turning with Thee;
Thou changest not, Thy compassions, they fail not
As Thou hast been Thou forever wilt be.

Bait 2
Summer and winter, and springtime and harvest,
Sun, moon and stars in their courses above,
Join with all nature in manifold witness
To Thy great faithfulness, mercy and love.

Bait 3
Pardon for sin and a peace that endureth,
Thine own dear presence to cheer and to guide;
Strength for today and bright hope for tomorrow,
Blessings all mine, with ten thousand beside!

Refrain
“Great is Thy faithfulness!”
“Great is Thy faithfulness!”
Morning by morning new mercies I see;
All I have needed Thy hand hath provided—
“Great is Thy faithfulness,” Lord, unto me!

πŸ“š Bahan Cerita


Kita mungkin dapat menyebutkan beberapa orang yang kita anggap sebagai orang yang setia. 

Couple married for 64 years 
die holding hands, just hours apart 
(Des 2016)
Dolores (83) and Trent Winstead (88)

Tapi mereka hanyalah manusia biasa yang tidak sempurna



Hanya Allah sendirilah yang setia dan kekal, dalam hal :

KARAKTER-NYA :
Jika kita tidak setia, Dia tetap setia,
Karena Dia tidak dapat menyangkal Dirinya
2 Timotius 2:13
 
TINDAKAN-NYA : 
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Ratapan 3:22-23

Melalui Alkitab, kita dapat melihat bagaimana Tuhan menunjukkan kasih kesetiaan-Nya 
yang tidak berubah, tidak pernah berakhir, pada umat manusia, dari generasi ke generasi.

Pada Adam, Nuh, Abraham, Ayub, Musa, Ester, Rut, Daud dll
Kesetiaan Tuhan memungkinkan manusia memiliki hubungan yang dipulihkan dengan-Nya

untuk DIRENUNGKAN ! 
Allah juga akan setia kepada kamu dan saya hari ini dan hari mendatang.
Dia menuntun kita untuk setia pada-Nya.

Dalam masyarakat yang sedang berjuang dalam hal kesetiaan, bagaimana kita menghadapinya?

Discussion
1. Dalam  kehidupanmu, adakah seseorang yang dapat kamu teladani sebagai orang yang “setia.” Ceritakanlah!

2. Dapatkah kamu merasakan kasih setia Tuhan dalam hidupmu? Ceritakanlah!

3. Menurutmu, mungkinkah menjadi orang yang setia tanpa memiliki hubungan dengan Allah? Mengapa? 

4. Langkah apa yang bisa kamu ambil, untuk dapat menjadi lebih setia kepada keluarga, teman dan kepada Allah? 

5. Menurutmu, perlukah memberi kesempatan kedua pada seseorang ketika mereka tidak setia? Mengapa? 

 Bahan Buku Kurikulum

A Witness To His Faithfulness To His Promises

Setia

“Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”
Roma 1:16-17

Jika kita ingat contoh dari Abraham yang menunjukkan bahwa kita harus mempercayai Tuhan bahkan dalam situasi yang paling sulit sekalipun. Tidak peduli betapa buruknya situasi yang mungkin terjadi, kita harus tetap bergantung pada janji Tuhan.

Kita dapat mempercayai Tuhan karena Ia sendiri adalah setia dan dapat dipercaya. Ia sendiri yang telah mengirimkan Anak-Nya yang tunggal di kayu salib sebagai korban untuk menebus dosa-dosa kita. Kita dapat memiliki iman di dalam Dia karena Ia tidak menahan diri-Nya untuk melakukan tugas yang penting untuk menyelamatkan dan membenarkan kita dalam pandangan-Nya.

 Dalam Roma 1:16-17 terdapat pernyataan yang menjadi tema keseluruhan surat Roma, pengertian yang paling komprehensif mengenai keselamatan yang dapat kita temukan dalam seluruh tulisan rasul Paulus. Untuk tujuan kita, hal ini dapat ditemukan terutama pada bagian akhir ayat 17, “the righteous shall live by faith.” (“orang benar akan hidup oleh iman.”)

 Para theolog telah menginterpretasikan ayat ini dengan benar sebagai referensi bahwa kebenaran Kristus telah ditempel sehingga kita dibenarkan. Kita masih dapat berbuat salah, namun ayat ini mengajarkan kepada kita. Alkitab seringkali mengingatkan pembenaran di dalam Kristus adalah satu-satunya dasar Tuhan memanggil kita sebagai orang benar, namun kita harus tetap hidup dengan setia (Yakobus 2:26). Hidup benar ini tidak akan pernah sempurna selama kita masih hidup di dunia, dan apapun yang kita hasilkan tidak dapat membuat kita menjadi orang benar. Meskipun demikian, jika hidup kita tidak merefleksikan kesetiaan Tuhan sama sekali, artinya kita tidak memiliki iman yang sejati, kita juga tidak disebut sebagai orang benar oleh Tuhan.

 Salah satu elemen penting iman yang menyelamatkan disebut fiducia, atau kepercayaan pribadi (personal trust). Sehingga, dengan mengatakan “orang benar akan hidup oleh iman”  sama saja dengan mengatakan orang benar akan menjalankan kehidupannya dengan kesetiaan pada Tuhan, dan diinspirasikan oleh kepercayaan pribadi akan janji-janji-Nya. Orang benar akan hidup dengan tetap percaya akan kebaikan Tuhan apapun situasi yang sedang dihadapi.

Buah-buah dari fiducia dalam interaksi kita dengan orang lain dapat terlihat dalam hidup yang berintegritas. Orang benar dapat dipercaya oleh orang lain. Ketika ada sesuatu yang dipercayakan kepada orang benar, maka ia pasti menepati janjinya. Orang benar akan tetap memegang janji-janji Tuhan apapun yang terjadi. Orang benar itu setia kepada Tuhan dan sesamanya.

Coram Deo
Terkadang kita merasa tidak seperti orang benar, namun Tuhan menyebut kita orang benar karena iman kita pada Kristus. Karena itu, kita harus menjalani hidup yang merefleksikan kenyataan ini. Jika kita telah melanggar janji, maka segeralah meminta maaf dan berusahalah untuk bertingkah laku sebagai seseorang yang dapat dipercaya dan setia dalam hubungan kita dengan orang lain.

Talking to God
Berterima kasihlah kepada Tuhan akan keinginan-Nya untuk mau mengajarmu bagaimana menjadi seseorang yang setia kepada-Nya dengan kemampuan dan talenta yang telah Ia berikan kepadamu!

Diving In
Pilih satu orang dan minta anggota yang lain dalam kelompok untuk memberitahu beberapa kelebihan yang dimiliki oleh temannya tersebut. Kemudian pilih satu saja dari beberapa kelebihan tersebut yang paling menonjol darinya. Ulangi lagi hal ini kepada anggota kelompok yang lain!

Going Deeper
Yesus menceritakan tentang seorang tuan yang mempercayakan jumlah uang yang berbeda-beda kepada ketiga hambanya ketika ia hendak melakukan perjalanan. Kepada kedua hambanya dikatakan,

“Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
Matius 25:21

Tuannya tidak senang ketika mengetahui salah seorang hamba mengubur uangnya. Tuannya itu berkata bahwa hambanya itu tidak setia dengan apa yang telah diberikan kepadanya. Tuhan juga telah memberikan kepadamu beberapa kemampuan dan talenta. Ia ingin kamu memakainya dengan setia untuk melayani Dia dan sesama.

 πŸ‘‰Sharingkanlah:

What did your friends say you do best? Do you agree? If not, what do you think you excel at?

How can you use this area of your life to serve God? How can you improve in this area?

What can your friends do to help you become better at doing this?


πŸ“ Alat PERAGA:


🌈 πŸ“£ Fun and Activities:
Tebak tokoh alkitab
Alkitab mencatat cerita orang-orang yang mengalami kasih setia Tuhan.
Ayuk kita tebak siapa mereka……

πŸ“ŒπŸ’‘ Let's Memorized:


Comments