Skip to main content

Minggu 3 - PART I - What On Earth Is He Doing?

👐Tujuan :

1.Memahami kebenaran tentang kemanusiaan Kristus
2.Memahami bahwa Kristus mau turun ke dunia agar dengan tubuh manusiaNya, Ia dapat menjadi korban sempurna penebus dosa kita
3.Memahami bahwa di dalam tubuh manusiaNya, Kristus mengerti dan turut merasakan pergumulan kita

📖 Ayat hafalan :

Filipi 2:9-11

2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama

2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi

2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan, bagi kemuliaan Allah, Bapa!

📨 Latar belakang pengajaran :

...........................................................

🌈 📣 Attention Grabber :

.....................................

📚 Bahan Cerita :




Lukas 1:34-35


Kata Maria kepada malaikat itu: ”Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Natal…Natal…Natal…Natal…lahirlah Juruslamat dunia.
Berkumandang lagu-lagu yang indah ketika  Natal tiba. Tak ketinggalan hiasan-hiasan dan lampu-lampu yang indah dan megah juga dipajang di mal-mal seluruh dunia. Berlomba-lomba semua mal di dalam menampilkan dekorasi Natal yan terbaik. Bila kita berjalan-jalan di Orchard Road Singapur menjelang hari Natal tiba, kita akan melihat banyak orang yang berfoto-foto ria di depan dekorasi Natal mal-mal tersebut. Hiasannya memang luar biasa indah. Natal makin identik dengan kemegahan.
2000 tahun yang lalu, Natal merupakan sebuah paradoks. Natal tidak berhiasakan dekorasi megah dan mewah. Natal ada di dalam sebuah kandang binatang. Natal dalam sebuah palungan. Natal terwujud dalam tubuh seorang bayi. “…dan engkau akan menamakan Dia Yesus,…” seru malaikat kepada Yusuf di dalam mimpinya.
Menjadi sebuah paradoks karena sang bayi, Yesus, adalah Allah yang Mahatinggi namun turun jadi manusia. Yesus adalah Pencipta alam semesta namun mengambil rupa seorang ciptaan. Yesus adalah Allah yang bersemayam di surga nan megah namun ditempatkan dalam kesederhaan sebuah palungan. Natal identik dengan kemiskinan.
Mengapa Yesus mau datang ke dunia?

“…yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”

📍 Alat Peraga :

See God Story - You tube Video Clip

👣 Step by Step :

Ayat hafalan : Ibrani 4 : 15

SEBAB
Imam Besar yang kita punya,
Bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-2 kita,
SEBALIKNYA
Sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa

Yang sudah kita pelajari:
1.Orang yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan adalah kaum minoritas (33%)
2.Kita percaya bahwa Yesus adalah Allah karena tertulis di Alkitab. Alkitab juga mencatat apa yang Yesus lakukan di dunia sebagai manusia.
3.See God’s Story : Jesus


Adakah bukti di luar Alkitab?
•There you are having a great conversation with a friend about Christianity and how you know that Jesus existed without just saying “the Bibles says so.”
•Adakah catatan sejarah di luar Perjanjian Baru yang mengkonfirmasikan bahwa Yesus pernah benar-benar ada di dunia?
•Secara keseluruhan, sedikitnya 17 tulisan non-Kristen mencatat lebih dari 50 detail tentang kehidupan, pengajaran, kematian dan kebangkitan Yesus. Apakah Injil itu benar? https://y-jesus.org


Flavius Josephus
https://www.britannica.com/biography/Flavius-Josephus
•Titus Flavius Josephus, was a first-century Romano-Jewish scholar, historian and hagiographer, who was born in Jerusalem—then part of Roman Judea—to a father of priestly descent and a mother who claimed royal ancestry. Wikipedia
Born: 37 AD, Jerusalem, Israel 
Died: 100 AD, Rome, Italy 
Full name: Yosef ben Matityahu

What did Josephus say about Jesus?
www.jonathanmorrow.org/what-did-the-jewish-historian-josephus-really-say-about-jesus

About this time there lived Jesus, a wise man,
if indeed one ought to call him a man.
For he was one who performed surprising deeds
and was a teacher of such people as accept the truth gladly.
He won over many Jews and many of the Greeks. He was the Messiah.
And when, upon the accusation of the principal men among us, Pilate had condemned him to a cross, those who had first come to love him did not cease.
He appeared to them spending a third day restored to life,
for the prophets of God had foretold these things
and a thousand other marvels about him.
And the tribe of the Christians, so called after him,
has still to this day not disappeared.”

(The Disputed “Testimonium Flavianum” by Josephus (Jewish Antiquities 18.63-64). Translation from Loeb Classical Library, italics mine)


3 Things Every Christian Should Know About Josephus and Jesus

(1) Josephus was a 1st century Jewish historian who talked about Jesus (and his brother James cf. Antiquities 20.200).

(2) This passage (Antiquities 18:63-64) is disputed and likely does contain some Christian interpolations (fancy word for some Christian edits or embellishments). You need to be aware of this so you are not blindsided by this skeptical challenge to Jesus. Knowing this finer point of history will also give you more credibility in the conversation.

(3) Recognizing some Christian edits does not remove the historical core of what Josephus believed about Jesus. We are still on solid footing citing Josephus as a significant source of extra-biblical evidence for the historical Jesus. In fact, this text in Josephus removes any doubt that Jesus actually existed.


•The Bottom Line: Our faith is rooted in history. Not only does this give us confidence personally, but it also gives us credibility when we talk to others about it. And that’s really good news.
What is the relationship between “Jesus in History” and “Christ in Faith?”
•Some scholars attempt to divorce the “Jesus of History” from the “Christ of Faith.”
•These scholars reduce the former to a mere man, and the latter to a religious fantasy.
•In reality, the “Jesus of History” and the “Christ of Faith” are one and the same:
•His salvific message is validated by the Resurrection.


Closing:
•See Jesus is always with you David Phelps


•Kalau kita tahu bahwa Jesus selalu bersama kita, hendaknya itu memberi penghiburan dan sekaligus kegentaran bagi kita.

🎼🎸 Lagu : 

HEAVEN CAME DOWN
Alangkah indahnya hari itu
 hari yang tak ku lupa
Setelah ku keliling dalam g’lap
ku dapat Jurus’lamat
Betapa bahagia hatiku, ku dapat yang ku rindu
Kesusahan dan keg’lapan hilang
diganti kesukacitaan
Surga turun, bahagia jiwaku
Di salib Yesus sucikan daku
Dosaku ditebus, kegelapan jadi terang
Surga turun, bahagia jiwaku
Verse 2
O, what a wonderful, wonderful day,
 day I will never forget
After I’d wandered in darkness away,
 Jesus my Savior I met
O, what a tender compassionate Friend,
 He met the need of my heart
Shadows dispelling with joy I am telling
He made all the darkness depart
Heaven came down and glory filled my soul
When at the cross the Savior made me whole
My sins were washed away
d my night was turned to day


Heaven came down and glory filled my soul

THE SERVANT KING
(BLP no.309)
From heav’n You came, helpless babe,
Entered our world, Your glory veiled;
Not to be served but to serve,
And give your life that we might live. 
This is our God, the Servant King,
He calls us now to follow Him,
To bring our lives as daily offering
of worship to the Servant King 

To be like Jesus
Love, joy, peace and patience too
Grow in those who trust in You
All who put their hope in Christ
Kindness, goodness, faithfulness
Self control and gentleness
Live in those who have new life

I want to be like Jesus
To walk and talk like Jesus
I want to live like one who follows Him
I want to love like Jesus
To give my all like Jesus

I want to live like one who follows Him
I don’t always do what’s right
Jesus lived a perfect life
And for sins like mine He died
Teach me to obey your word
Help me to put others first
Holy Spirit change my life


Cornerstone

My hope is built on nothing less
Than Jesus blood and righteousness
I dare not trust the sweetest frame
But wholly trust in Jesus name

Christ alone, cornerstone
Weak made strong, in the Saviour’s love
Through the storm, He is Lord, Lord of all

 🚨  IDE Aktivitas :

Games menggunakan Peta



🏆Tugas Orangtua : 
SAAT TEDUH
  Excruciating

    Yesaya 53:1-12

Michael Youssef di dalam bukunya Divine Discontent, berkisah tentang seorang wanita bernama Laurie. Laurie menderita rheumatoid arthritis sejak usia dini. Baru-baru ini ia mengalami kecelakaan lalu lintas. Kantong udara mobilnya yang mengembang menyebabkan patahnya siku dan dua tulang lain di tangannya. Ia juga mengalami luka pada lehernya. Meskipun lukanya tidak serius namun karena rheumatoid arthritis yang dideritanya menyebabkan luka itu bukan kepalang sakitnya.
Pada hari berikutnya ia menceritakan penderitannya kepada orang-orang yang menjenguknya, “Aku memberitahukan kepada petugas medis bahwa leherku menderita artritis dan kedua kakiku tidak bisa diluruskan, jadi jangan taruh aku di tandu ketika menarikku keluar dari mobil. Tetapi mereka tetap harus melakukannya demi keselamatanku. Mereka meletakkan handuk di bawah daguku karena pelindung leher yang dikenakan padaku tidak pas dan kebesaran serta mengamankan kepalaku dengan mengikatkannya di tandu itu. Demikian juga kakiku. Mereka meletakkan handuk di bawah lututku dan mengikatnya. Mereka berusaha membuatku senyaman mungkin, namun bagaimanapun menumpangi ambulans merupakan mimpi buruk bagiku.”
Di ruang darurat Laurie dibiarkan dalam kondisi terikat selama 3 jam, yang membuat sendi-sendinya terasa sangat sakit. Ia memohon agar dokter memberikan sesuatu untuk mengatasi rasa sakitnya sebelum dirontgen. Dokter akhirnya memberikan suntikan morfin. Ia melanjutkan kisahnya:”I kept saying that the pain was excruciating (Aku terus menerus berkata sakitnya luar biasa). Kemudian aku mulai memikirkan kata excruciating (rasa sakit yang sangat ekstrim). Kata itu berasal dari kata latin yang artinya ‘to crucify’ (menyalibkan). Lalu aku teringat bagaimana penyaliban telah mebuat Tuhan mengalami kesakitan yang tak dapat kubayangkan. Semua yang harus kutanggung hanyalah beberapa tulang yang patah dan diikat pada tandu selama 3 jam. Sementara Yesus dipaku pada kayu salib dan mengalirkan darahNya bagiku. KesakitanNyalah yang pantas disebut excruciating, sementara sakitku belum pantas disebut demikian.”

(sumber: Perjumpaan Dengan Salib Kristus, Yohan Candawasa)

My Note
Bagaimana kisah Laurie menolongmu lebih memahami kasih dan penderitaan Tuhan?

Parents Note
Ceritakan pada anak penderitaan apa yang pernah dialami yang menolong papa /mama bertemu dengan Yesus di tengah-tengah kesulitan tersebut dan bagaimana kita merasakan damai sejahtera dan kelegaan di tengah keadaan yang sulit? Jelaskan bahwa saat itulah kita mengalamisapaan/penghiburan/kehadiranTuhan dalam hidup kita! Bersyukur akan inkarnasi Kristus  menjadi manusia dan mau menggantikan hukuman dosa kita.di atas kayu salib.

 Dan bersyukurlah untuk moment ketika Tuhan berkenan menjumpai kita dalam  kehidupan sehari-hari!

Comments