Skip to main content

Minggu 5 - Stop Complaining & Choose Joy Today!

👐 Tujuan :
· Mengerti bahwa sukacita  tidak tergantung dari kondisi yang dialami sehari-hari
· Belajar untuk senantiasa bersyukur dan mencukupkan diri dalam segala hal

📖 Ayat hafalan :
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!Filipi 4:4

🌈 📣Attention Grabber:

📚BAHAN CERITA:


Stop Complaining & Choose Joy

Fokus alkitab
Keluaran 15, Filipi 4:4-7
Joy vs Complaining

Dalam bacaan tadi kita dapat melihat betapa bersukacitanya bangsa Israel di tepi Laut Merah. Mereka baru saja dibebaskan dari cengkeraman musuh-musuh mereka. Para tentara Mesir yang telah memperbudak bangsa mereka selama 430 tahun, mati tenggelam di Laut Merah. Orang Israel memiliki alasan untuk bersukacita.

Tapi bagaimana ketika berada di masa-masa sukar? Bagaimana pada saat mereka di Mesir mencoba untuk membuat batu bata tanpa jerami? Bagaimana pada saat Allah memimpin mereka di padang gurun? Bagaimana ketika mereka terjebak antara musuh dan laut?

Selama masa-masa itu, kita tidak melihat sukacita mereka. Justru kita lihat mereka mengeluh. Bukankah lebih mudah untuk mengeluh di tengah-tengah kesulitan daripada menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan?

Bagaimana dengan kita?
Apakah kita dapat tetap bersukacita saat cuaca panas me-nyengat dan kita berada di tepi jalan, menunggu seseorang menjemput kita? Apakah kita tetap dapat bersukacita saat begitu banyaknya tugas dari sekolah, sedangkan waktu yang tersedia sangat terbatas? Mungkinkah keluar ucapan sukacita, saat kita mendapat makanan yang tidak enak padahal kita lapar?
Kita cenderung percaya sukacita adalah sesuatu yang terjadi pada kita, dan kita jadi sering kekurangan sukacita ketika sesuatu tidak berjalan seperti kita pikirkan.
Dari urutan Galatia 5:22,  sukacita tumbuh dari kasih. Semakin kita mengasihi Kristus semakin kita bersukacita. Kita memiliki Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita, dan oleh karena itu kita mampu "Bersu-kacita senantiasa di dalam Tuhan" (Filipi 4:4). Kita dapat me-mutuskan untuk memiliki sukacita. Ini adalah sukacita yang dapat terus menerus  mengalir apapun kondisi kita, bahkan di tengah-tengah rasa sakit dan kesedihan.
Bagaimana kita melakukannya? Sukacita (chara), kata yang berhubungan dengan anugerah (grace) adalah ekspresi ucapan syukur karena pengampunan dan penerimaan Tuhan bagi diri kita yang berdosa. Sukacita berbeda dengan kesenangan, karena sukacita tidak tergantung dari keadaan sekitar kita.



Sukacita ada karena kita memilih untuk mengucap syukur atas karya Tuhan dalam hidup kita. Selain itu, untuk bertumbuh dalam sukacita, kita harus menolak untuk mengasihani diri sendiri, menolak menjadi egois dan menolak memen-tingkan diri sendiri. Seba-liknya kita harus fokus pada mengasihi orang lain dan terutama mengasihi Tuhan.

📍 Alat PERAGA:

👣 Step by Step:


🎼🎸 Lagu :

Adalah sukacita di hatiku, di hatiku, di hatiku
Adalah sukacita di hatiku dib’rikan Tuhanku
Aku bersyukur, bersukacita,     )
kasih Tuhan diam di dalamku ) 2x


Without Complaining                                        
Do everything without complaining
Do everything without arguing
So that you may become blameless and pure, children of God
*Without complaining, without arguing, do do everything


🚨  IDE Aktivitas :

¦ Some Faithful Thoughts from The Life of Pi (alternative)

¦ Coloring in Your Life with Joy!

¦ Let’s Joy Game
1. Cetak kata-kata dibawah ini menjadi masing-masing kartu
2. Setiap anak bergiliran menjawab pertanyaan sesuai dengan kartu yg di ambil
3. Bisa 2 sampai 3 kali putaran


My most embarrassing moment was…
Saat paling memalukan bagi saya adalah …

The funniest television commercial I’ve seen is…
Iklan TV paling lucu yang pernah saya lihat adalah …

The funniest thing anyone ever said to me was….
Hal paling lucu yang pernah dikatakan orang lain pada saya adalah …

The best (clean) joke I’ve heard recently is…
Lelucon terbaik yang pernah saya dengar baru-baru ini adalah …

The funniest person I’ve ever met is…
Orang terlucu yang pernah saya temui adalah …

The funniest face I’ve ever seen someone make is…
Wajah terlucu yang pernah saya lihat dibuat orang adalah … 

The best practical joke (prank) I’ve ever heard is…
Lelucon terbaik yang pernah saya dengar adalah ...

The hardest I ever laughed was when…
Tertawa paling seru yang pernah saya lakukan adalah ketika ...

The funniest cartoon strip I have ever seen was…
Kartun terlucu yang pernah saya lihat adalah ...

The funniest sound I can make is …..
Suara terlucu yang bisa saya buat adalah ... ..

GAMBAR AKTIVITAS...
......................................................

🔎Proyek Ketaatan: 

Bacalah artikel terlampir dan diskusikan dengan papa dan mama, peristiwa apa dalam hidup papa dan mama, juga dalam hidupmu yang menunjukkan bahwa sukacita tidak tergantung dari kondisi yang dialami! Bersyukurlah untuk pandangan baru yang kamu dapatkan mengenai sukacita!

The Power Of Joy - Riani Josaphine

Sukacita bukanlah sebuah usaha lahiriah yang membuat kita dapat tersenyum dan tertawa. Seringkali kita bermain bersama dan kita tertawa bahagia. Namun apakah itu sudah cukup disebut SUKACITA? Sukacita tidak terkondisi oleh apa yang ada di luar, itu sebabnya saat ada keluarga kita terluka atau terbaring di rumah sakit, kita tetap bisa bersukacita.
Sukacita seperti apa yang dimaksud dalam buah Roh? Sukacita yang sejati adalah sukacita yang berasal dari hati. Sukacita yang terjadi karena Tuhan bekerja di dalam batin, membantu kita melihat hadiah-hadiah dari Tuhan menjadi alasan terbesar bagi kita untuk menikmatinya. Mungkin kita sempat merasakan bagaimana kita gagal dalam ujian. Kita dapat memaparkan sejumlah kesalahan dan keburukan dalam hal ini. Namun sukacita membuka kacamata rohani kita untuk melihat hadiah yang Tuhan beri dalam      pengalaman pahit itu. Misalnya, sukacita dapat tetap terjadi karena justru pengalaman gagal membuat kita belajar bagaimana kita perlu menghargai waktu-waktu belajar. Atau pengalaman mendapat nilai buruk membuat kita tahu apa arti kecewa dan gagal.
Yakobus pernah mengatakan demikian, “Saudara-saudara, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan apa pun”. Yakobus 1:2-4
Itu berarti Yakobus mengajak kita melihat sebuah situasi buruk dari kacamata iman. Dengan kata lain, ada sisi lain dari sebuah pengalaman yang tidak baik, di mana melaluinya kita tetap bisa belajar dan melihat kesempatan yang Tuhan beri. Bahkan justru menurut Nehemia 8:11, “Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!” Atau dengan kata lain, “…sebab sukacita Tuhan adalah kekuatanmu.” Itu berarti kita diajak untuk memfokuskan hidup kita bukan pada masalah yang kita hadapi, melainkan pada kekuatan yang Tuhan beri selama menghadapi masalah tersebut. Itulah juga yang perlu kita latih dalam diri kita. Seringkali menghadapi dunia yang serba mudah di zaman ini, kita cenderung mengeluh dan putus asa. Menghadapi mati lampu, kita berkeluh kesah karena AC di rumah tidak dapat digunakan dan kepanasan. Menghadapi jalan yang macet, kita marah karena lelah menunggu. Apalagi menghadapi pelajaran yang begitu banyak dengan tugas-tugas yang tak kunjung berhenti, kita bisa menjadi orang yang masa bodoh atau justru stress karenanya.
Di sinilah kekuatan Sukacita. Sukacita bukan karena apa yang kita inginkan, telah kita dapatkan, melainkan sukacita karena kita mampu melihat bahwa saat tidak tercapainya keinginan kita, ada hal lain yang kita miliki dan mampu kerjakan. Itulah hadiah dari Tuhan untuk dinikmati dan disyukuri.
Ada sebuah lagu yang sangat terkenal di dunia anak-anak sekolah minggu, bahkan juga bagi anak-anak bayi. Syairnya berbunyi, “Happy ya ya ya, Happy ye ye ye, aku senang jadi anak Tuhan.” Lagu ini mengajarkan bahwa sukacita kita bukan karena pakai baju baru, atau sekolah minggu di lantai dan kelas yang bersih, atau karena kita sudah kenyang, tetapi karena kita jadi anak Tuhan. Objektif seperti itulah yang perlu kita dengungkan dalam hidup sehari-hari. Sukacita bukan karena mendapat, tetapi karena kita adalah anak-anak yang dicintai Tuhan.

🏆Tugas Orangtua :


Papa, mama, bacalah artikel terlampir bersama anak, kemudian sharing bersama anak saat di mana SUKACITA dapat tetap dirasakan oleh papa dan mama dalam kondisi apapun. Ajarkan anak untuk senantiasa memilih bersukacita dalam segala kondisi!

Comments