๐Tujuan :
1. Merenungkan arti kemahakuasaaan Allah dalam kehidupan pribadi
2. Menceritakan pengalaman yang berkaitan dengan kemahakuasaan Allah
๐ ๐ฃ Ice Breaker :
Sinopsis Film
Ketika film Bruce Almighty dirilis di bioskop, timbul berbagai tinjauan yang sangat beragam. Beberapa orang berpikir film tersebut bagus, lainnya berpikir itu tak berguna. Selanjutnya, beberapa orang berpikir itu mengajarkan pesan yang besar tentang iman Kristen, beberapa orang berpikir film tersebut merupakan penistaan yang layak dikecam. Bersiaplah untuk menilai film ini berdasarkan Firman Tuhan yang akan kita bahas dalam diskusi kelompok sesaat lagi.
Film ini berkisah tentang seorang pria, Bruce Nolan (Jim Carrey), yang terus menerus mengeluh terhadap Tuhan hingga suatu saat Tuhan benar-benar muncul dalam hidupnya dan ia diijinkan memiliki kuasa supranatural untuk mengalami apa rasanya menjadi Tuhan dan menjalankan alam semesta. Ketika seorang pria fana diberikan kuasa Allah, hal-hal yang lucu terus terjadi termasuk juga beberapa pelajaran berharga.
Film ini menunjukkan pada siapa saja yang melihatnya alasan mengapa Allah adalah Allah ... dan kita bukan! Ketika Bruce diberi kuasa Allah, ia menyalahgunakannya dan menghasilkan hal-hal yang lucu berikut pelajaran berharga tentang kuasa Allah
Namun sebelum Bruce menjadi Bruce Almighty, ia bertemu Allah untuk pertama kalinya , bertatap muka di sebuah bangunan yang kosong. Beberapa hal penting terjadi dalam percakapan antara Bruce dengan “Tuhan”. Ketika Allah mengungkapkan diriNya kepada Bruce , Ia terlihat tidak jelas sama sekali. Dia mengaku sebagai "The One“, "Pencipta langit dan bumi“, "Alfa dan Omega“, dan akhirnya, "Allah”. Tapi dalam proses mengungkapkan diri-Nya kepada Bruce, ia juga mengungkapkan Bruce. Dengan kata lain, film ini menyatakan sedikit bayang-bayang kebenaran bahwa ketika Tuhan menyatakan diri-Nya kepada kita, Dia juga akan dengan jelas mengungkapkan siapa dan apa kita.
๐ Bahan Cerita :
Allah Maha Kuasa dalam Ayub 38-42
Dari nama-nama Allah dalam bahasa Ibrani yang telah banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan digunakan dalam ibadah Kristen, El Shaddai merupakan salah satu diantaranya yang sangat baik dikenal. Secara harfiah , nama ini berarti "Tuhan Yang Maha Kuasa " (God Almighty) dan itu adalah salah satu nama Allah yang paling sering muncul dalam Alkitab .
Alkitab sering meminjam kata-kata dari bahasa masyarakat Semit dalam zamannya dan melekatkannya dengan istilah baru yang ilahi. Melihat sebuah istilah Ibrani yang digunakan dalam konteks lain dapat memberi kita petunjuk penting tentang mengapa kata-kata tertentu dipinjam dari budaya sekitarnya dan bukan dari tempat lain. Ada beberapa perdebatan mengenai alasan di balik pilihan kata El Shaddai.
Beberapa orang terpelajar berpikir kata itu awalnya berarti "guntur”, yang tentu tidak mengejutkan mengingat bagaimana budaya Semit dan bangsa kafir lainnya sering mengidentifikasikan dewa tertentu dengan pola cuaca. Ketika kita mempertimbangkan apa yang Alkitab katakan tentang Pencipta kita, merupakan hal yang masuk akal untuk mengerti mengapa arti "guntur" dipilih untuk menggambarkan kekuasaan-Nya. Seperti guntur, demikianlah sebuah kekuatan yang menunjukkan kekuasaan. Namun tidak seperti bangsa-bangsa kafir tersebut, Alkitab tidak pernah mengidentifikasi Tuhan dengan ciptaan-Nya. Ia adalah Tuhan yang melampaui ciptaan, bukan tunduk pada ciptaan (Kejadian 1).
Arti dasar yang lebih baik dari El Shaddai mungkin "overpowerer" yang menekankan kuasa Allah untuk mencapai semua kehendak-Nya (Keluaran 15:6; Matius 19:26). Penekanan “kuasa untuk mencapai semua kehendak-Nya” merupakan hal yang penting, karena Alkitab tidak pernah menunjukkan bahwa Tuhan dapat melakukan segalanya dan apa saja. Dia tidak dapat melakukan apa pun yang akan bertentangan dengan siapa Dia, misalnya, dan Dia tidak bisa mencobai siapa pun dengan kejahatan (Yakobus 1:13). Meskipun demikian, kekuatan Tuhan benar-benar sempurna dan tidak dapat ditambahkan atau dikurangi (ayat 16-17). Pada akhirnya, tidak mungkin bagi siapa pun atau apa saja untuk menghalangi-Nya melaksanakan kedaulatan-Nya (Mazmur 115:3).
Kitab Ayub menggunakan nama El Shaddai lebih daripada kitab-kitab lain dalam Alkitab. Hal ini masuk akal, karena Allah memberikan Ayub deskripsi yang jelas, menakjubkan dan menyatakan kuasa-Nya (Ayub 38-42). Ayub memenuhi sebagian besar kitab dengan mempertanyakan tujuan Allah, namun jawaban Tuhan dinyatakan dengan menjabarkan pertunjukan akbar kuasa Allah dalam alam semesta; yang pada akhirnya membuat Ayub hening dan berhenti bertanya (Ayub 40:3-5). Setiap orang yang mengetahui kebesaran Allah akan berespon seperti Ayub.
Terjemahan bebas, sumber www.ligonier.org/
๐ Alat Peraga :
Alat Peraga, klik disini.
๐Diskusikanlah :
1. Pernahkah kamu berharap menjadi orang yang ‘powerful’ seperti Bruce? Mengapa setelah Bruce diberi ‘kuasa’ justru banyak kekacauan yang terjadi?2. Apa yang salah dengan pandangan Bruce?
3. Perhatikan Ayub 38-41. Mari kita simak kisah Ayub yang keadaan penderitaannya jauh lebih hebat dibandingkan dengan ‘Bruce’. Namun, ia juga bertanya-tanya tentang tujuan penderitaannya. Dan Tuhan menjawab pertanyaannya dengan memberitahukan kekuasaaan-Nya di alam semesta. Mengapa?
4. a. Bagaimana tanggapan Ayub setelah mendengar jawaban Tuhan? ‘Turning Point’ apakah yang membuat Ayub tidak lagi bertanya tentang penderitaannya? (Ayub 42:1-6; 42:5)
b. Belajar dari Ayub, bagaimana kita dapat mengalami kemahakuasaan Allah?
5. Sharing-kan kemaha-kuasaan Allah yang pernah dialami dalam hidupmu!
Comments
Post a Comment