Skip to main content

Session 9 - Berbeda dalam Daya Juang

 

πŸ‘ Grow and Grow in:

  1. Remaja menyadari pentingnya daya juang/kemauan yang kuat.
  2. Mendorong remaja untuk mengisi hidupnya yang sementara ini, dengan hal-hal yang bernilai kekal.

πŸ“– Prepare your BIBLE!

Roma 12; 1 Korintus 15:58;
2 Korintus 12:9;
Efesus 1:7-8, Kolose 3:23; 
 

AYAT MAS
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor!
biarlah rohmu menyala-nyala! 
dan layanilah Tuhan!
Bersukacitalah dalam pengharapan!
Sabarlah dalam kesesakan!
dan bertekunlah dalam doa! 
Roma 12 : 11-12

πŸ‘€πŸ‘£Attention Grabber
Boy was playing on tablet in the store when an employee realized what he was doing …https://youtu.be/Rbzukgo8mmE

This Lad Makes Toys Using His Feet



πŸ“š Bahan Cerita

πŸ‘ͺCool People
Briliant Minds from Papua
Banyak anak-anak jenius Indonesia justru datang dari daerah yang dianggap tertinggal,  yaitu Papua.  Salah  satu contohnya adalah Septinus George Saa, pemenang “First Step to Nobel Prize in Physics” tahun 2004. Hanya  para jenius muda, calon-calon peraih Nobel, di seluruh dunia yang mampu meraihnya.
Hasil penelitiannya berjudul “Infinite Triangle and Hexagonal  Lattice Networks of Identical Resistor” mengalahkan ratusan karya terbaik yang dikirim peserta dari 73 negara di dunia. Setiap karya yang masuk dinilai oleh 30 ahli fisika dari 25 negara. 
Hebatnya, George (Oge) bisa mempunyai pemikiran yang jenius itu dari Papua. Kita tahu fasilitas di sana, buku-buku, alat-alat laboratorium, apalagi internet, semua begitu terbatas. Bahkan Oge kadang terpaksa tidak ke sekolah karena tak punya ongkos, atau harus membantu ayahnya di ladang. Bahkan ia seringkali tidak bisa membeli buku.
Ada satu hal heroik yang bisa kita pelajari dari sini. Kalau kemauan/daya juang kita kuat dan senantiasa bersandar pada Tuhan, tidak ada lagi hal yang tidak mungkin. Tidak ada apapun yang bisa menghalangi seseorang dengan kemauan yang kuat, ketiadaan uang sekalipun bukanlah penghalang. “Uang bukan segala-galanya untuk maju. Selalu ada jalan untuk menimba ilmu,” kata George Saa. 



Daya Juang adalah :
Kemampuan mempertahankan atau mencapai sesuatu yang dilakukan dengan gigih. (KBBI)


Prof. Dr. Dr. dr. Eka Julianta Wahjoepramono, SpBS, Ph.D. Dokter dan guru besar spesialisasi bidang bedah saraf. 



Apakah kita bekerja keras untuk melayani Tuhan?”

1.“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor!” (12:11a).
Artinya“jangan malas”hanya mengutamakan kenyamanannya sendiri. Paulus berkata, orang yang giat dalam pekerjaan Tuhan, jerih payahnya tidak akan sia-sia. 1 Kor. 15:58.

2. “Biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan!” (12:11b).
Paulus menggambarkan bagaimana orang percaya dengan kuasa Roh Kudus harus bersemangat untuk Allah dan tujuan kerajaan-Nya.


Teladan dari dua pria yang dengan semangat ilahi. 

Pertama, Jim Elliot, menjadi martir di Ekuador pada usia 28 tahun waktu memberitakan Injil ke suku Indian Auca yang ganas. Dalam buku hariannya dia menulis, “Wherever you are, be all there. Live to the hilt every situation you believe to be the will of God.” 

Kedua, Jonathan Edwards, seorang ..... menulis, “Resolved, To live with all my might, while I do live.”




Sekarang, perhatikanlah kisah kedua Raja di bawah ini!

Di dalam sejarah, tercatat ada dua orang raja yang meninggal di
usia yang masih muda, yakni 33 tahun. Raja pertama bernama Alexander Agung. Ia seorang raja Makedonia yang terkenal sebagai panglima terbesar sepanjang masa. Kerajaan di bawah pimpinannya sangat maju dan memiliki angkatan perang yang besar dan kuat. Pada tahun 334 SM ia memulai ekspansi atau usaha untuk meluaskan daerah dengan menjajah negara-negara tetangganya.

Dalam waktu yang relatif singkat, ia menaklukkan beberapa negara di Eropa; menduduki kerajaan Mesir secara damai; menumbangkan kerajaan Persia di bawah Darius III dan terus mengembangkan sayap hampir sampai ke India.
Ia adalah seorang raja yang gagah perkasa dan cerdik Ia memiliki kedudukan, kuasa, kekayaan, popularitas dsb. Tetapi ia tidak berumur panjang. Sebenarnya ia tidak mau mati muda. Ia masih ingin menikmati kekuasaan dan kemewahan, tetapi ia tidak dapat melawan maut.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, ia sempat berpesan kepada bawahannya agar di kedua belah sisi peti matinya dibuatkan dua lubang dan meminta tubuhnya dibaringkan di peti mati dengan tangan terentang ke luar melalui lubang tersebut.

Sedangkan raja yang kedua adalah
Yesus, Raja di atas segala raja. Ia memulai pekerjaan-Nya ketika berumur kira-kira 30 tahun. Selama kurang lebih 3,5 tahun, Ia  dan  para murid-Nya berkeliling ke kota-kota yang ada di Israel untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Ia juga mati dengan merentangkan tangan-Nya di atas kayu salib untuk menghapus dosa dunia (Yohanes 1:29; 1 Yohanes 2:2). Sekalipun Ia meninggal di usia muda, 33 tahun, tetapi dampak dari kehidupan-Nya sungguh luar biasa.

Meskipun memiliki masa hidup yang tergolong singkat, namun mereka memberi dampak yang besar bagi semua orang di dunia, bahkan hingga saat ini. Menurutmu, hal apakah yang mereka perjuangkan hingga memiliki dampak sampai sekarang?

Sebutkan juga perbedaan antara kedua tokoh ini!





πŸ‘‰Let’s discuss

 Menurut kamu, bagaimana  daya juang siswa/remaja masa kini di dalam menghadapi tantangan dan masalah dalam belajar maupun pelayanan? Apakah yang menyebabkannya?


Dampak kematian dan kebangkitan Yesus Kristus di atas kayu salib bagi orang yang percaya.

1. Mungkin kamu berpikir, “Saya terlalu lelah untuk melayani Tuhan setelah belajar di sekolah.” Pola pikir seperti apa yang harus kamu miliki agar dapat memiliki daya juang sebagai remaja/siswa Kristen dalam studi dan pelayanan ?
Pertama, Kolose 3:23 ……………………………………………………

Kedua, Efesus 1:7-8 ………………………………………………………

Ketiga, 1 Korintus 12:7 …………………………………………………

Keempat, 2 Korintus 12:9 ……………………………………………


2. Apakah kamu bangga memiliki Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Mengapa?
Sebaliknya, jika Tuhan Yesus melihat hidupmu, khususnya daya juangmu, apakah kira-kira Dia juga bangga punya anak seperti kamu? Mengapa?

3. Seandainya kamu juga tidak diberi umur panjang oleh Tuhan. Hal-hal apa yang ingin kamu ubah dan kerjakan dalam hidupmu  agar dapat berdampak positif bagi sekitarmu mulai dari sekarang ini?
(Di rumah, di sekolah, di gereja, di masyarakat)



H.G.Wells, seorang ahli sejarah yang bahkan tidak mengakui dirinya Kristen berkata :
"Ujian seorang ahli sejarah tentang kebesaran seseorang adalah apa yang ia tinggalkan yang bisa tumbuh setelah kematiannya? Apakah ia membuat orang-orang memikirkan sesuatu yang baru dengan semangat yang bertahan lama sesudahnya? Dengan ujian ini, Yesus berada di urutan pertama." 

Bagaimana pendapatmu ? 


Having my hands dangling out of the coffin, 
I want people to know that I came empty handed into this world and likewise will go empty handed from this world. 
(Alexander The Great)
 
He wanted to teach the rest of the world that earthly possessions are not worth it, and one must not crave for them. We came empty handed and will die empty handed


Fakta Menarik 
Flavius Yosefus, penulis sejarah untuk raja-raja Romawi sekitar abad pertama Masehi, mencatat bahwa Aleksander Agung menerima salinan Kitab Daniel dari imam Yahudi ketika ia merebut Yerusalem pada musim gugur tahun 332 SM.(Antiquitates Iudaicae, XI, pasal viii, alinea 3-5) Imam Besar "Yaddua" menunjukkan bahwa Kitab Daniel sudah menubuatkan bahwa tentara Yunani (Aleksander Agung) akan mengalahkan tentara Persia hampir 200 tahun sebelumnya. Aleksander sangat terkesan, ia melarang tentaranya untuk merusak Yerusalem, bahkan turut mempersembahkan korban kepada Tuhan sesuai aturan imam-imam. https://www.wikiwand.com/id/Kitab_Daniel

BENANG KIRMIZI SEPANJANG ALKITAB – MALAM TAHUN BARU
(THE SCARLET THREAD THROUGH THE BIBLE - NEW YEAR'S EVE)
Bagian 3
Dr. W. A. Criswell
diterjemahkan oleh Dr. Edi Purwanto

πŸ™LET’S PRAY
  1. Bersyukur untuk kesempatan studi dan pelayanan yang Tuhan berikan, dengan cara menggunakan fasilitas yang ada dengan sebaik-baiknya.
  2. Mohon daya juang Kristus untuk memberikan yang terbaik dalam studi,  pelayanan dan tugas memberitakan Injil,  agar kehidupan kita yang singkat  dapat berdampak bagi orang lain.

πŸ“ Alat PERAGA:

Kisah nyata yang hidup di dunia dan di hatimu

Kira-kira 2000 tahun yang lalu, telah lahir seorang Bayi dalam keadaan sederhana. Ia lahir di tempat makanan binatang (palungan). Ia berasal dari keluarga miskin, hanya anak tukang kayu. Ia juga tak pernah melakukan perjalanan yang jauh, hanya sekali ia keluar dari perbatasan negeri tempat Ia hidup, yaitu dalam pengungsian-Nya ke Mesir, itu pun ketika Ia masih bayi.

Masa pelayanan-Nya tidak panjang, hanya tiga setengah tahun Itu pun hanya dalam lingkup negeri-Nya yang kecil, Israel. Sahabat-sahabat-Nya hanyalah orang biasa, nelayan, pemungut cukai. Namun sekarang pengaruh-Nya tidak bisa dipahami oleh akal manusia.
  • Tak ada orang lain, baik diktator, raja, ilmuwan, pemimpin militer, yang memberi kontribusi lebih besar pada sejarah dunia daripada Pribadi ini.
  • Sedikitnya ada 12 milyar orang telah datang dan pergi di muka bumi ini, tetapi sekarang hampir 2000 tahun setelah kematian-Nya, tak ada seorangpun yang kedudukannya menyamai Dia dalam sejarah.
  • Dunia tak kurang dengan orang-orang besar. Sejarah mengenal nama-nama besar seperti Salomo, Daud, Alexander Agung, Julius Caesar, Jengis Khan, Napoleon Bonaparte, George Washington, Isaac Newton, Florence Nightingale... Daftar ini bisa diteruskan hingga panjang sekali. Tetapi tak ada seorang pun yang dapat menandingi Pribadi ini dalam pengaruh-Nya pada kemanusiaan.
  • Jumlah rumah sakit, rumah yatim piatu, panti jompo, lembaga-lembaga sosial yang didedikasikan pada-Nya melebihi yang didedikasikan pada pemimpin agama lain, bahkan jika digabung.
  • Ia tak pernah menulis buku, akan tetapi The Library of Congress, yang dipandang sebagai perpustakaan yang paling lengkap yang menyimpan semua buku yang ada di dunia, mengkatalogkan karya-karya yang ditulis tentang Pribadi ini lebih dari tentang orang lain.
  • Ia tak pernah mendirikan universitas, akan tetapi pengikut-pengikut-Nya telah mendirikan dan menyumbangkan institusi pendidikan, dari semua tingkat, dari Taman Kanak-kanak hingga Pasca Sarjana. Ia memiliki mahasiswa yang mempelajari dan mendalami ajaran-Nya lebih banyak daripada guru besar manapun juga.
  • Ia tak pernah mengarang lagu. Tetapi Ia telah menginsprasi tema lagu lebih banyak daripada penulis lagu manapun juga; Ia juga mengilhami karya-karya artistik lebih banyak daripada seniman yang mana pun.
  • Itulah Pribadi yang hidup, Yesus Kristus, Mesias dan Juru Selamat dunia, Penebus manusia: Putera Allah yang dikorbankan untuk dosa manusia. (Tim Lahaye; Jesus, Who is He?)

Comments