I.
Tema Tuhan
Sahabatku telah kita mulai dengan sub tema Tuhan
Yesus, Sahabat Semua Orang. Ia menyatakan kasih dan penerimaan pada
anak-anak dengan menjadi sahabat
anak-anak. Alangkah senangnya mereka mengetahui kabar baik dalam Markus 10:14, “Biarkan anak-anak itu
datang kepadaKu.” Pada saat itu, kami
menggali kesan anak terhadap Tuhan Yesus, melalui gambar wajah dengan beragam
ekspresi. Apakah seram, galak, baik,
ramah, sedih? Menarik sekali mengetahui bahwa mereka semua memiliki kesan
positif terhadap Tuhan Yesus. Menurut mereka, Tuhan Yesus baik dan ramah. Yesus juga sahabat orang sakit. Di bawah
bimbingan Papa dan Mama, mereka telah berlatih memberikan kartu untuk
menyatakan perhatian Tuhan Yesus bagi orang sakit kepada keluarga atau pun
teman yang sakit. Mereka juga belajar bahwa Yesus
mau menjadi sahabat orang berdosa. Senang sekali mereka beraktivitas
mencari ‘koin Matius’ seperti Tuhan mencari orang berdosa. Secara khusus, di
rumah, Mami mengamati dan menunjukkan kesalahan anak serta mengajak anak
mengakuinya kepada Tuhan yang mau menjadi sahabat bagi anak-anak yang berdosa.
Untuk mengingatkan anak bahwa Yesus adakah sahabat kita dan sahabat yang
sejati, lagu,”Sahabatku, Yesuslah Sahabatku” menjadi lagu tema dalam semester
ini.
II.
Berikutnya,
anak-anak belajar bahwa Tuhan Yesus,
Sahabat yang Mengerti dan Mau Menolong. Tuhan
Yesus adalah Sahabat Orang yang Sedih. Ia adalah Sahabat yang Mengerti Perasaan
kita. Ia mengerti kesedihan ibu janda di Nain ketika anaknya meninggal dan
Yesus pun menangis ketika Lazarus, sahabatNya meninggal. Ia tahu dan mengerti
perasaan sahabat-sahabatNya. Sebagai sahabat, Papa dan Mami juga mau
menunjukkan pengertian terhadap perasaan anak. Berlatih saling mendengar dan
mengungkapkan perasaan sayang, sedih, senang, ataupun marah, menjadi proyek
kita pada sub tema ini. Tidak hanya mengerti perasaan, Yesus juga Sahabat yang Mengerti Kebutuhan dan Sanggup Menolong Kita.Ia
selalu memberi apa yang kita perlukan pada waktunya. Anak-anak telah mengingat
dan menggambarkan makanan berkat Tuhan dan kesukaan mereka dalam proyek di
lembaran tugas. Mereka terlihat sangat menikmatinya.
III.
Tuhan Yesus Melakukan yang Terbaik untuk SahabatNya. Ia adalah Sahabat yang Berdoa. Sebelum
ditangkap untuk disalibkan, Yesus berdoa mohon Bapa memelihara dan menjaga
sahabat-sahabatNya. Hal ini menjadi teladan bagi kita untuk mengingat dan
berdoa bagi sahabat-sahabat kita. Begitu juga dengan anak-anak.Mereka berlatih
berdoa bagi sahabat-sahabat yang mereka tulis di refrigerator magnet. Yesus adalah Sahabat yang Berkorban. Melalui
cerita pengorbanan Yesus dan cerita ilustrasi ibu ayam dan Piko, mereka
diingatkan kembali tentang Yesus, sahabat yang telah memberikan yang terbaik,
yaitu diriNya. Selama 2 minggu, Papa dan Mama membantu anak lebih memahami
dengan mengerjakan ‘proyek salib’ bersama anak di rumah.
IV.
Tema ini diakhiri
dengan sub tema Aku Mau menjadi Sahabat
seperti Yesus. Sebagaimana teladan Tuhan Yesus, anak-anak belajar mau menjadi Sahabat Bagi Orang Lain, menjadi
Sahabat yang Mengerti Perasaan Orang Lain, serta menjadi Sahabat yang Menolong dan Mengerti Kebutuhan Orang Lain. Melalui
sub tema ini, mereka belajar lebih memperhatikan sahabat – sahabat di kelas
Domba Kristus dengan cara mengingat, membuat medali, dan mendoakan dalam
lembaran-lembaran di kalung persahabatan yang mereka buat di kelas.